Think. Feel. Share. Inspire.

Archive for the ‘KHALid-IfFAH’ Category

Hadiah terbaik dariNya

Ayah, boleh bunda pinjam nama ayah?

Untuk bunda sampaikan pada Dzat yang jiwa kita berada dalam genggamanNya, bahwa ayah adalah hadiah terbaik dariNya.

Aku mencintaimu karena Tuhanku.
Aku telah memilihmu menjadi teman sejati bagi dunia dan agamaku, dan berharap pula menjalani kehidupan akhirat bersamamu.

Terimakasih telah selalu menguatkanku di saat aku lemah dan meragukan diriku.

Terimakasih telah sabar menghadapiku saat aku dikuasai amarah dan nestapa penuh tangisan pilu.

Terimakasih telah menjadi ayah yang sangat sangat baik, dianggap pahlawan terbaik oleh putraku, putra kita.

Semoga kita bisa mendidiknya menjadi hamba Allah yang takut pada Tuhannya, yang mencintai agamanya, dan menebar manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakatnya.

Flash back memories (2)

Setelah 4 x eksperimen dengan test pack (niat amat :D) dengan merek berbeda – beda dan hasilnya sama positif semua, berangkatlah saya dan suami ke RSIA Kendangsari, dokternya senyum – senyum aja begitu saya menunjukkan4 test pack saya (hihihi) Setelah USG transabdominal, ga kelihatan apa-apa, duuh rasanya dag dig dug bangettt. Lalu dokter menyarankan USG transvaginal. Saya nurut sajaahh biar lebih yakin. Dan setelah prosedur itu (yang mana rasanya aneh sekali) alhamdulillah kelihatan juga si kantong janin (GS = Gestational Sack) Saya dan suami bersyukur penuh haru… Seneng bangett…

Sampai rumah, saya ga tahan untuk woro – woro ke Aba, Ummy, Ayah sama Ibu mertua. Semuanya kompak mengucapkan “Alhamdulillah…” daannnn bejibun saran disampaikan. Banyak baca surat Yusuf, Maryam, Luqman. Jaga asupan nutrisi untuk kesehatan ibu dan bayi. Jaga perilaku. Jaga emosi. Perbaiki hubungan dengan semua orang. lebih taat pada suami. Serta berderet – deret pesan sponsor lainnya. Senangnya punya keluarga yang mencurahkan perhatian berlimpah. Love u all… 😉

Pasca lebaran, seperti biasa saya mudik ke desa Aba, desa yang tenang di kawasan Probolinggo. Seperti yang direncanakan 5 tahun lalu pula, H+3 saya dan suami mengadakan acara silaturrahim dengan kawan – kawan sevisi semisi seperjuangan (tsaahhh…) di Banyuwangi. Awalnya saya agak ragu apakah tetap ikut atau tidak, mengingat kehamilan baru berusia 7 minggu, dan medannya jauuuhh banget. Tapi mengingat ini adalah kesempatan langka dimana saya bisa bertemu teman – teman yang sudah merantau di luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri, saya pun mengukuhkan hati untuk tetap pada rencana awal. Bismillah….

Kalau pingin tahu seperti apa serunya petualangan di “The Fragrant Water” 😀 , cerita lengkapnya bisa dilihat disini

Flash back memories (1)

Waaahhh…

Leganya… akhirnya bisa update blog setelah sekian lama… :->

Ga tau kenapa, tiba – tiba teringat awal – awal kehamilan yang begitu menakjubkan.

Dimulai dari konsultasi ke obgyn, saya dan suami mencari referensi female obgyn (bukan apa se, lebih ke feeling comfortable aja) dannn… taraaa… dapatlah nama dr. Indra Yuliati, SpOg. Beliau berpraktek di rewwin, Sidoarjo (hadewww… jauuhhh..) dan juga di RSIA Kendangsari (lumayan juga sih jaraknya dari rumah, tapi daripada Rewwin, it’s far much better 🙂 )

Saya dan suami (kadang suka manggil Mas, kadang Aa’, #pentingdibahas) berangkatlah ke RSIA Kendangsari untuk konsultasi. Sudah setahun pernikahan, sesuai planning inilah saatnya pemrograman punya baby 😀 Begitu ketemu dokternya, kesan pertama adalah beliau ramah,  good looking, keibuan, cukup komunikatif, oke lah bisa dijadikan langganan #eh

Setelah sesi konsultasi, diputuskanlah kalau saat tamu bulanan saya datang, H= 1 hingga  H+3 diminta konsultasi lagi, nanti dikasih  suplemen tertentu (ga tau, ga tanya si) dan nanti bisa ditentukan kapan saat berhubungan dengan suami agar hasilnya optimal (blushing…)

Dan ternyataaaa…. 2 minggu setelah sesi itu, yang mana seharusnya si ‘moon’ hadir, masih juga belum nongol.

Sebenarnya sih H2C enggak, expect a lot juga nggak, tapi sekedar pingin tau aja. Dicobalah test pack pagi-pagi di suatu hari pada bulan Ramadhan. Subhanallah… mata saya langsung berkaca – kaca melihat ada 2 garis di test pack. Antara percaya ga percaya, speechless… takjub… campur baur. Langsung saya menghambur ke suami (yang ternyata sedang tidur pulas hasil begadang nonton bola -___-)

Saya bangunkan dia, “Mas.. Mas… lihat ini.. ini..” sambil terisak – isak 😉 Suami membuka mata sedikit, lalu tidur lagi #eaaaaa….. ingin rasa hati nyubit keras – keras.

“Maaasss… ini nih… ndak mau lihat ta?” Setelah dibangunkan beberapa kali, si Mas pun bangun.

Mengucek – ngucek mata, lalu tanya, “Ada apa, dek?” Yaaah…  gondoklah saya.

“Ituuu.. ada berapa garis coba?” Saya sodorkan test packnya.

Matanya berbinar terang. Tersenyum bahagia. “Alhamdulillah ya, dek”

Saya pun kembali terisak – isak. Bahagia…

Sedetik kemudian, Mas pun terlelap kembali.

Huuuhhhh….