Waaahhh…
Leganya… akhirnya bisa update blog setelah sekian lama… :->
Ga tau kenapa, tiba – tiba teringat awal – awal kehamilan yang begitu menakjubkan.
Dimulai dari konsultasi ke obgyn, saya dan suami mencari referensi female obgyn (bukan apa se, lebih ke feeling comfortable aja) dannn… taraaa… dapatlah nama dr. Indra Yuliati, SpOg. Beliau berpraktek di rewwin, Sidoarjo (hadewww… jauuhhh..) dan juga di RSIA Kendangsari (lumayan juga sih jaraknya dari rumah, tapi daripada Rewwin, it’s far much better 🙂 )
Saya dan suami (kadang suka manggil Mas, kadang Aa’, #pentingdibahas) berangkatlah ke RSIA Kendangsari untuk konsultasi. Sudah setahun pernikahan, sesuai planning inilah saatnya pemrograman punya baby 😀 Begitu ketemu dokternya, kesan pertama adalah beliau ramah, good looking, keibuan, cukup komunikatif, oke lah bisa dijadikan langganan #eh
Setelah sesi konsultasi, diputuskanlah kalau saat tamu bulanan saya datang, H= 1 hingga H+3 diminta konsultasi lagi, nanti dikasih suplemen tertentu (ga tau, ga tanya si) dan nanti bisa ditentukan kapan saat berhubungan dengan suami agar hasilnya optimal (blushing…)
Dan ternyataaaa…. 2 minggu setelah sesi itu, yang mana seharusnya si ‘moon’ hadir, masih juga belum nongol.
Sebenarnya sih H2C enggak, expect a lot juga nggak, tapi sekedar pingin tau aja. Dicobalah test pack pagi-pagi di suatu hari pada bulan Ramadhan. Subhanallah… mata saya langsung berkaca – kaca melihat ada 2 garis di test pack. Antara percaya ga percaya, speechless… takjub… campur baur. Langsung saya menghambur ke suami (yang ternyata sedang tidur pulas hasil begadang nonton bola -___-)
Saya bangunkan dia, “Mas.. Mas… lihat ini.. ini..” sambil terisak – isak 😉 Suami membuka mata sedikit, lalu tidur lagi #eaaaaa….. ingin rasa hati nyubit keras – keras.
“Maaasss… ini nih… ndak mau lihat ta?” Setelah dibangunkan beberapa kali, si Mas pun bangun.
Mengucek – ngucek mata, lalu tanya, “Ada apa, dek?” Yaaah… Â gondoklah saya.
“Ituuu.. ada berapa garis coba?” Saya sodorkan test packnya.
Matanya berbinar terang. Tersenyum bahagia. “Alhamdulillah ya, dek”
Saya pun kembali terisak – isak. Bahagia…
Sedetik kemudian, Mas pun terlelap kembali.
Huuuhhhh….